Kurupuk RAJA GURIH Karawang

Sabtu, 17 September 2011

korea

Elok Dyah Messwati
Bagi yang berminat join Komunitas Backpacker Dunia, silahkan join di:
Facebook: Backpacker Dunia
Twitter: BackpackerDunia
Milis: http://groups.yahoo.com/group/backpackerdunia
Blog: http://backpackerdunia.multiply.com/

---------------

Sharing Info: Jepang dan Korea berlangsung hari Sabtu, 22 Mei 2010 di Pondok Penus, Taman Ismail Marzuki/TIM Jakarta dimulai pukul 11.30 dan dihadiri sekitar 40-an member Komunitas Backpacker Dunia.

JEPANG
Mas Adi Pramana:
Sharing info diawali oleh Mas Adi Pramana. Mas Adi menceritakan 3 kali pernah ke Jepang. Pertama saat masih anak-anak, ia tinggal di Jepang bersama orangtua. Kedua kali tahun 2000 dalam rangka urusan kerja dan ketiga kali tahun 2007. Banyak yang bisa dilakukan di Tokyo, selian ke Disneyland (yang dibuka tahun 2000), ada juga patung Great Buddha dari perunggu. Mas Adi menyarankan kalau ke temple sebaiknya di hari Sabtu/Minggu karena biasanya ada pasar kaget yang menjual boneka-boneka Jepang yang harganya “Cuma” Yen 1000 (Rp 100.000).

Keliling kota-kota di Jepang bisa menumpang JR dan bisa booking tiketnya dari internet. Kalau pengen coba merasakan kereta cepat Shinkansen sih OK saja, tapi siap-siap duit yang banyak karena harga tiketnya mahal. Ada 600 stasiun kereta di Tokyo, peta stasiunnya sendiri kayak jarring laba-laba saking banyaknya lines kereta di sana. Nggak heran kalo teman-teman bisa tersesat di stasiun kereta (saya aja tersesat ½ jam di Shinjuku…)

Onsen, pemandian air panas (masuk kolam nudis bareng-bareng—kalo mau hehehe, tapi ternyata ada yang private juga kok di beberapa kota) juga bisa dicoba. Tenang saja, onsen ini dipisah antara cowok dan cewek.

Intinya di Jepang: banyak temple, taman, pertokoan, tempat mejeng, café-café/resto-resto yang bisa didatangi. Teman-teman akan mendapatkan gabungan tradisi dan modernitas di Jepang. Anak-anak muda di Tokyo suka nongkrong di Shibuya, mereka berpenampilan trendy, naik mobil buatan USA tanpa atap. Dandanan pun tanpa batas, semua bebas suka-suka dan berbeda antara yang satu dan lainnya. Harajuku juga termasuk daerah hingar binger. Bahkan di sana banyak dijual pernak pernik buat cewek-cewek.

Bunga sakura paling asyik dinikmati di bulan April (semi) dan Oktober (autumn). Jadi kalo mau ngejar sakura, sebaiknya datang ke Jepang di bulan April atau Oktober.

Penginapan terbilang mahal. Tapi kalo mau bersempit-sempit, bisa tidur di kapsul hotel yang harganya Yen 4.000 (Rp 400.000)/malam yang letaknya di dekat stasiun-stasiun kereta.

Elisa Sutanudjaja:
Mbak Elisa bercerita tentang perjalanannya 15 hari di Jepang (6 hari di Tokyo, sisanya masing-masing satu hari di Osaka, Kyoto, Nagasaki, Minamata, hingga Nosaki island). Ia berjalan sejauh 200 km dalam 1 hari mendatangi 7 tempat berkat google map. Di google map itu ada opsi jalan kaki atau naik mobil. Atau bisa juga cek di http://www.jorudan.co.jp/ lalu masukkan nama stasiun. Maka akan keluar informasi tentang biaya yang diperlukan dan diperlukan waktu berapa lama untuk mencapai stasiun tersebut.
Mbak Elisa menemukan Onsen private di Minamata, khusus untuk perempuan saja. Lucku you mbak!

Soal transportasi seperti yang diceritakan mas Adi bahwa ada 600 stasiun di Tokyo, mbak Elisa menekankan bahwa JR akan bergerak berputar kota. Ada tiket kereta seharga Yen 500 untuk satu hari dan harus beli di stasiun pada jam 9.22, tapi kalau mau beli di vending machine harganya Yen 710. Juga harus tahu bagaimana cara naik bus di sana: sebelum masuk pencet tombol yang ada, maka akan keluar nomor dan ketahuan berapa yang harus dibayar. Kalau tidak mau repot, bisa isi ulang tiket bus/kereta. Masalahnya banyak sekali operator system transport di Tokyo.

Bangunan-bangunan unik ada di suburban, seperti Yokohama. Di Kyoto pun teman-teman akan mendapatkan peta yang dibagi-bagikan secara gratis. Di Ginsa juga banyak bangunan menarik. Di Ropongi juga ada jika menyimaknya dengan cermat.

Mas Riza Perdana Kusuma:
Mas Riza dari Garuda Indonesia juga turut memberi masukan. Mas Riza menawarkan progam promo tiket murah ke Jepang. Biasanya harga tiket pesawat dari Jakarta-Jepang sekitar Rp 6 juta, tapi Garuda Indonesia punya program promo: masuk Jepang lewat Nagoya dengan harga tiket sekitar Rp 4 Jutaan (minim untuk 4 orang, masing-masing dapat harga tiket Rp 4 jutaan, kalo sendirian Rp 5 jutaan).

Nagoya ini letaknya di Jepang Tengah, merupakan kota Toyota. Di sana ada museum Toyota dan rumah Toyoda. Di museum Toyota ini kita bisa melihat rencana Toyota hingga 15 tahun ke depan. Kalau mau masuk rumah Toyoda, wuah, harus bikin reservasi tiga bulan sebelumnya. Tak hanya Toyota, di Nagoya pun kita bisa berkunjung ke museum Ninja satu-satunya di Jepang.

Menurut Mas Riza, Tokyo itu seperti Jakarta. Penduduknya sibuk dan lebih individual.Harga-harga di Tokyo pun dua kali lipat dari harga-harga di Nagoya dan Osaka. Osaka disamakan dengan Surabaya, sedangkan Nagoya disamakan dengan Bandung.

Di Jepang, bagi yang Muslim memang agak susah menemukan makanan, namun cara tergampang adalah menghafal nama-nama makanan: mana yang ayam, daging sapi, sayuran, nasi dll, sehingga memudahkan dalam memperoleh makanan selama di Jepang.

Buat yang dananya agak berlebih, bisa menonton Kabuki Theater yang harga tiketnya Rp 2 juta. Jika bisa nonton Matsuri selama festival musim panas. Intenational Cosplay digelar bulan September, sedangkan Shumo ada di bulan Juli.

KOREA SELATAN
Mbak Fidi Safitri:
Menceritakan pengalamannya ke Seoul pada Oktober 2009. Tiket Garuda Indonesia mbak Fidi beli seharga $US 425. Selama 8 hari di sana, hanya menukar uang $US 300 (untuk makan, jalan-jalan dan transportasi lokal). Murah khan kalau memang mau berhemat. “Selama 8 hari saya Cuma di Seoul aja karena ingin merasakan ambience kotanya,” kata mbak Fidi.

Menginap di dormitory room hanya bayar Won 20.000 (Rp 200.000). Sekamar beramai-ramai ya, nggak masalah kok asalkan barang berharga disimpan di loker. Naik MRT putar-putar kota harga tiketnya hanya Won 1.000.

Paling asyik jalan-jalan ke Insadong Market. Di sini pengunjung bisa bebas jalan kaki berlalu lalang karena jalanan hanya dikhususkan bagi pejalan kaki, sehingga kita bebas keluar masuk toko souvenirs atau restoran/café di sana.

Karena mbak Fidi Muslim, ia lebih memilih membeli makanan di supermarket dan pastinya lebih murah harganya.

Mbak Fidi juga masuk ke beberapa museum negeri yang gratisan/gak bayar, namun ada juga museum yang bayar. Selain itu ada beberapa temple dan palace yang bisa didatangi ke Seoul. Hangang river juga menarik untuk dinikmati, bahkan di dekat City Hall di malam hari pun kita bisa menikmati pemandangan sungai yang warna warni karena lampu hias.

Untuk belanja, pastilah jalan-jalan ke Nam Dae Mun atau Dong Dae Mun.

Mas Febri Amar:
Mas Febri yang pendiam ini lebih bercerita lewat gambar-gambar fotonya yang bagus-bagus selama berkeliling Korea. Kebetulan mas Febri tiba di Korea di Bulan Desember 2009, sehingga ia merasakan dinginnya salju di Korea.

Elok Dyah Messwati:
Untuk Seoul, selain mendatangi temple dan istana (bahkan kalau teman-teman mau dan ada waktu, bisa ikut merasakan 1 Day in Temple—ada bbrp temple yang menyediakan layanan pernerjemah ke dalam bahasa Inggris. Kita bisa ikut merasakan kehidupan di dalam temple, ikut bermeditasi, bekerja bersama para Bikku) cek ke http://www.visitkorea.or.kr/ena/SI/SI_EN_3_4_5.jsp

Yang menarik kegiatan di Palace adalah pergantian penjaga palace yang kostumnya berwarna-warni. Jadwal pergantian penjaga palace bisa diketahui di website masing-masing palace. Kebetulan saya mendapatkan kesempatan menyaksikan pergantian penjaga palace Deo Suk Gung pukul 14.00. Setelah itu, saya menyusur dalam istana, dan mendengar info bahwa ada teater di belakang istana Deo Suk Gung, namanya Condong Theater.

Di Condong Theater ini kita bisa menyaksikan teater tradisional. Namun yang menarik, selama menunggu pertunjukkan, kita bisa mencoba beberapa kostum tradisional Korea. Satu kostum harga sewanya Won 5.000 (Rp 50.000) dan bisa berfoto suka-suka. Jadi mau pilih kostum apa? Kostum raja, pengawal, ratu, puteri, dayang-dayang? Semua ada.

Menjelang akhir acara, ada kuis dan acara bagi-bagi souvenirs Korea dan Jepang. So buat teman-teman yang dapat souvenirs kecil-kecilan, semoga souvenirs itu membawa teman-teman beneran ke Korea dan Jepang.

Untuk teman-teman komunitas Backpacker Dunia yang sudah meluangkan waktu, untuk teman-teman yang menjadi narasumber: Mas Adi Pramana, Mbak Elisa, Mbak Fidi, Mas Riza dan Mas Febri, terima kasih banyak.

Sampai ketemu Sabtu, 26 Juni 2010. Ada usulan untuk sharing Info China, Hongkong, Macau, Taiwan. Bagaimana? Ada masukan lain dari teman-teman?

Regards,
elok dyah messwati
Location: Pondok Penus, Taman Ismail Marzuki, Jakarta
over a year ago · Report

Tidak ada komentar:

Posting Komentar